Tahun 2030, diperkirakan usia produktif akan meluber. Akibatnya tidak semua penduduk usia produktif akan terserap dunia kerja. Salah satu penyebabnya: pendidikan tidak sesuai kebutuhan pasar.
Pemerhati & konselor karir LP3I Iyet Kowi mengungkapkan, saat ini persepsi masyarakat terhadap pendidikan dan dunia kerja masih mengutamakan gelar sarjana. "Sebanyak 6 dari 10 orangtua memutuskan anaknya masuk universitas ketimbang membekali dengan keahlian khusus," jelas Iyet.
Keahlian khusus yang dimaksud adalah keterampilan untuk menguasai satu bidang, yang di masa mendatang dapat dimanfaatkan tanpa harus bergantung pada lowongan pekerjaan.
Iyet mengungkapkan, bidang IT masih menjadi profesi yang memiliki prospek bagus dalam 5-10 tahun mendatang, karena laju pengguna internet di Indonesia cukup tinggi.
Selain itu, lanjutnya, keahlian yang dibutuhkan adalah penguasaan aplikasi komputer akutansi. "Akuntan dibutuhkan setiap perusahaan. Sementara tidak banyak orang menguasai bidang ini dengan baik,” tambah Iyet.
Ia menampik adanya anggapan lapangan kerja tidak ada. "Yang benar adalah lapangan kerja sangat banyak, namun orang-orang yang memiliki keahlian sesuai pekerjaan tersebut sangat jarang," jelasnya.
Tidak terserapnya tenaga produktif juga karena ketidaktahuan masyarakat mengenai keahlian yang dibutuhkan dalam beberapa tahun mendatang. Inilah yang menjadi tugas konselor dan para pendidik untuk membantu anak menemukan minat dan membekali dengan keahlian sesuai kebutuhan.
Oleh karena itu, Iyet menyampaikan 5 bidang kerja yang masih akan banyak merekrut tenaga kerja dalam lima tahun mendatang.
1. Multimedia
Laju pertumbuhan media informasi dan teknologi komunikasi semakin pesat, sehingga dibutuhkan para ahli multimedia. Keahlian tersebut sangat dibutuhkan di industri broadcasting dan komunikasi. Kisaran gaji untuk untuk profesi tersebut Rp7 juta hingga Rp15 juta, tergantung pengalaman kerja.
2. Digital Media
Keahlian di bidang digital media terus dibutuhkan seiring tingginya interaksi masyarakat melalui internet. Maraknya promosi melalui internet turut mendongkrak tingginya kebutuhan tenaga ahli digital media. Profesi ini sekarang dibutuhkan hampir setiap perusahaan, terutama consumer goods. Besarnya penghasilan di bidang digital media berkisar antara Rp5 juta hingga Rp10 juta.
3. Kesehatan
Bidang kesehatan menjadi bidang yang populer sejak dulu. Ke depannya, industri kesehatan masih akan membutuhkan tenaga kerja, terutama bidang farmasi, perawat, dokter, serta tenaga ahli bidang kesehatan masyarakat.
4.Marketing
Marketing atau pemasaran adalah ujung tombak perusahaan. Oleh karena itu, di masa mendatang marketer masih akan dibutuhkan dengan jumlah tinggi.
5. Konstruksi
Meski terkadang tidak dipandang sebagai pekerjaan bonafid, memiliki keahlian di bidang konstruksi sangat menjanjikan. Sebagian besar penghasilan mereka justru lebih besar ketimbang pekerja kantoran.
Lebih lanjut Iyet menyatakan, walaupun bidang kerja tersebut menjanjikan, bukan berarti pekerjaan lain tidak punya peluang. Yang terpenting setiap orang harus membekali diri dengan keahlian khusus.
"Misalnya guru, jangan hanya mengandalkan mengajar di sekolah, tetapi bekali diri dengan teknik mengajar khusus, sehingga di luar sekolah mereka dapat membuka tempat kursus atau privat," pungkasnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment